Nicko Bolhuy, Teknisi Manajemen Konservasi Air dan Teknologi Terapan

Foto saya
Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, Indonesia
Teknisi Manajemen Konservasi Air dan Teknologi Terapan dalam pengembangan masyarakat.

KASIH TANPA BATAS



KASIH TANPA BATAS

Mamaku hanya mempunyai 1 mata, aku membecinya.... Dia memalukan bagiku. Dia memasak di SMP tempat aku bersekolah untuk biaya hidup kami. Pada suatu hari, dia datang ke kelas dan menyapaku. Aku sangat malu, mengacuhkannya, dan berlari pergi.

Keesokan harinya, teman-teman mengejekku. Ingin rasanya aku menghilang entah ke mana. Saat pulang, aku berteriak kepadanya, “Kalau ingin membuatku jadi bahan tertawaan dan ejekan, kenapa tidak mati saja?!” Aku benar-benar marah saat itu! Aku bertekat keluar dari rumah dan tidak berhubungan lagi dengan mama. Akhirnya aku mendapat beasiswa belajar di Singapura. Aku menikah, mempunyai anak, dan hidup bahagia.Sampai suatu hari, mama datang ke Singapura untuk menjengukku. Sesampainya di depan pintu, anak-anakku melihatnya dan ketakutan. Saat itu juga aku berteriak, “Beraninya kamu datang ke rumahku, pergi saja jika kamu hanya menakuti anak-anakku!”
Dia terkejut dan menjawab, “Maaf, mungkin saya salah alamat.”
Setahun kemudian, datanglah undangan reuni SMP dan aku hadir di acara tersebut. Aku sempat melihat satu rumah di mana aku tinggal pada waktu itu. Kata seorang tetangga, mamaku sudah meninggal dan menitipkan sebuah surat kepadaku.
Isinya adalah:
“Anakku tercinta aku memikirkanmu setiap saat. Maafkan mama waktu mama ke Singapura dan menakut-nakuti anak-anakmu. Maafkan mama, jika membuat kamu malu di hadapan teman-temanmu dulu.
Semoga kamu mengerti bahwa pada waktu kamu masih kecil, kamu mengalami kecelakaan dan kehilangan 1 mata, tapi mama tak sanggup melihat anak mama tumbuh dengan satu mata saja, jadi mama berikan satu mata untukmu. Aku bahagia karena anakku (kamu) akan memperlihatkan seluruh dunia untukku, degan mata itu.

Pesan: Seandainya semua anak menyadari, bahwa kasih sayang dan pengorbanan ibu itu sudah dimulai sejak kita berada dalam kandungan. Maka sudah sepatutnya kita menghormati dan menyayangi beliau sebagaimana pengorbanan beliau ketika melahirkan kita dulu. Berkat ibu, kita ada di dunia ini. Maka bersikap baiklah kepada belaiu.
“Hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang di berikan Tuhan kepadamu.”

2 komentar: